Labels

08 April 2015

QUALITY CONTROL GARMEN (part 1/3)

QUALITY CONTROL GARMEN
( Thanks to : Pak Noor Fitrihana; Sumber bacaan Aas Asmawati, Pelatihan QA Garmen di PTBB UNY)

QUALITY CONTROL
Definisi Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan).
Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.


Tujuan Pengusaha menjalankan QC adalah untuk menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang.
Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan data, penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah untuk perbaikan.
Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila ditemukan beberapa masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan untuk mengatasi masalah di bagian produksi tersebut.
Di samping tersebut di atas tugas bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan cek ulang dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan kepada departemen terkait untuk perbaikan proses selanjutnya.
Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
  1. Pengendalian biaya (Cost Control)
Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memberikan harga yang bersaing (Competitive price)
2. Pengendalian Produksi (Production Control)
Tujuanya adalah agar proses produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar, cepat dan jumlahnya sesuai dengan rencana pencapaian target.
3. Pengendalian Standar Spesifikasi produk
Meliputi aspek kesesuaian, keindahan, kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik dari produk.
4. Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control)
Penyerahan barang terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat waktu pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.

JENIS JENIS QUALITY CONTROL DI GARMEN
    1. Piece Goods quality control/pemeriksaan bahan baku.
      • Adanya inspector pada saat staffing ( bongkar muat )
      • Melakukan pengecekan sejumlah 10% kain dari total kain yang diterima
      • Melakukan dan mengevaluasi adanya fabric defect/ cacat kain
      • Melakukan perbaikan apabila diperlukan
    2. Cutting Departemen Quality Control
  • Melakukan persiapan terhadap kebutuhan manpower
  • Mempunyai sistim pengecekan pada setiap step proses cutting ( Misalnya pada proses : marker, spreading, cutting dan cutting pieces/ komponen )
  • Mempunyai sistim perbaikan apabila diperlukan.
    1. In process Quality Control
Melakukan persiapan terhadap manpower, alat yang diperlukan mempunyai tempat dengan penerangan yang baik sebagai tempat pengecekan.
Mempunyai sistim sampling plan
Mempunyai prosedur dalam menangani masalah rejection dalam bundeling sistim
Mempunyai sistim audit minimum per hari untuk setiap operator. Untuk operator baru pengecekan minimum 3 x per hari
Mempunyai sistim audit untuk setiap tahapan proses
Mempunyai sistim inspect untuk setiap bundle, dengan cara diambil 7 pcs per bundle dan akan dinyatakan reject apabila ditemukan 1 pcs.
Mempunyai sistim kontinyu audit untuk operator yang mempunyai masalah.
Mempunyai sistim menyimpanan record untuk operator bermasalah.

    1. Final Statistical Audit
Menentukan pada step mana kita melakukan sistim audit , dengan menentukan dari status produksi.
Menentukan berapa colour/warna atau berapa model/style yang akan di audit.
Mempersiapkan manpower, alat dan tempat
Melakukan pemilihan pada garmen sesuai dengan statistical
sampling plan
Melakukan pemeriksaan terhadap jumlah contract dan melakukan periksaan terhadap akurasi labelling dan model/style.
Melakukan pemeriksaan secara visual untuk setiap jenis quality defect
Melakukan pemeriksaan terhadap jumlah garmen yang bermasalah



Continue in part 2

No comments:

Post a Comment